Gambar:Cepot Wayang.jpg

Ti Wikipédia Sunda, énsiklopédi bébas

Cepot_Wayang.jpg(300 × 500 piksel, ukuran koropak: 38 KB, tipeu MIME: image/jpeg)

Astrajingga dari kata "astra" yang berarti musuh dan "jingga" yang merujuk kepada wadyabala Krisna Jati Aji, Rajadiraja Nusantara.


Astrajingga = musuhnya Krisna Mo (wadyabala Krisna Jati Aji, yang mana dimensi modernnya adalah TNI, POLRI, dsb).


Krisna Jati Aji adalah galur utama dari wangsa Jati, penerus Aji Jati Manikmana atau Maha Prabu Manikmaya yang berpusat di Nagrek pada tahun 500an Masehi.


Jadi, sebetulnya Astrajingga alias Cepot alias Bagong alias Celeng alias Babi Hutan adalah musuhnya wadyabala Garilya-nya Krisna Jati Aji. Dan karena Sunda Jati adalah keturunan wangsa Jati, maka Cepot adalah simbologi untuk musuhnya Sunda pula.


Kenapa Astrajingga (musuhnya Krisna) disimbolkan babi hutan? Karena konteks tradisional bangetnya, makanan istimewa bangsa Jawa (tribe Jawa Sunda d bagian barat Pulau Jawa maupun tribe Jawa Bagelen di bagian tengah dan timur Pulau Jawa) adalah celeng alias babi hutan alias bagong alias cepot.

Point penting yang harus diperhatikan adalah bahwa ada upaya membalik sejarah sehingga Cepot adalah astrajingga (musuhnya Krisna Mo) jadi digambarkan seakan-akan balajingga. Waspada!

Jujutan berkas

Klik dina titimangsa pikeun nempo koropak nu aya dina mangsa éta.

TitimangsaMiniaturUkuranPamakéKamandang
kiwari20 Désémber 2006 11.09'Thumbnail' pikeun vérsi mangsa 20 Désémber 2006 11.09300 × 500 (38 KB)Pamungkas (obrolan | kontribusi)Sastrajingga alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Ken

Ada satu berkas yang merupakan duplikat dari berkas ini (rincian lebih lanjut):

Ieu berkas dipaké ku 2 kaca di handap: