Pedang: Béda antarrépisi

Ti Wikipédia Sunda, énsiklopédi bébas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Irwangatot (obrolan | kontribusi)
m {{tarjamahkeun|Indonesia}}
 
MerlIwBot (obrolan | kontribusi)
m bot Miceun: ug:شەمشەر (deleted) Ngarobih: it:Spada
Baris ka-88: Baris ka-88:
[[he:חרב]]
[[he:חרב]]
[[id:Pedang]]
[[id:Pedang]]
[[it:Spada (arma)]]
[[it:Spada]]
[[ja:剣]]
[[ja:剣]]
[[jbo:cladakyxa'i]]
[[jbo:cladakyxa'i]]
Baris ka-105: Baris ka-105:
[[sv:Svärd]]
[[sv:Svärd]]
[[th:ดาบ]]
[[th:ดาบ]]
[[ug:شەمشەر]]
[[vi:Kiếm]]
[[vi:Kiếm]]

Révisi nurutkeun 8 Juli 2011 14.37

Pedang panjang Swiss ti abad ka-15 jeung abad ka-16

Pedang nyaeta sajenis pakarang seukeut tur panjang. Pedang bisa ngabogaan dua sisi seukeut atawa ngan ukur hiji.

Artikel ieu keur dikeureuyeuh, ditarjamahkeun tina basa Indonesia.
Bantuanna didagoan pikeun narjamahkeun.

Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah obsidian digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.

Sejarah Pedang

Zaman Perunggu

Manusia telah membuat dan menggunakan senjata berpedang dari mulai zaman perunggu. Pedang yang dikembangkan dari belati ketika pembuatan pedang menjadi mungkin, sekitar 2 milenium sebelum masehi. Pedang berukuran lebih dari 1,5 meter dan sangat tidak biasa dan tidak digunakkan saat masa-masa zaman perunggu karena panjangnya mengurangi keampuhan dari perunggu. Tidak sampai logam yang lebih kuat seperti baja, menjadikkan pedang panjang digunakan dalam pertempuran.

Bagian gagang pedang pada mulanya memungkinkan cngkraman yang kuat, dan mencegah kemungkinan tangan terpeleset ketika melakukan tusukan kearah target. Pedang zaman perunggu pertama kali mucul dengan bentuk seperti daun di sekitar laut tengah dan laut hitam, dan di Mesoppotamia. Pedang dari zaman perunggu nordic sekitar 1400 SM menunjukkan karakteristik pola spiral. Produksi pedang di china dimulai dari zaman Dinasti Shang.

Zaman Besi

Pedang besi mengalami kenaikan penggunaan pada abad 13 SM. Bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtic Halstatt memiliki kebudayaan yang memiliki kaitan dengan penggunaan awal pedang besi. Besi memiliki kelebihan dalam produksi massal dengan ketersediaan bajan baku yang banyak. Pedang besi pada masa awal tidak bisa dibandingkan dengan pedang baja masa sekarang; lebih lunak dan rapuh, ini bahkan lebih jelek daripada pedang perunggu yang bgus kualitasnya, tetapi dengan produksi yang lebih mudah, ketersediaan bahan baku membuat seluruh pasukan dapat menggunakan senjata logam, walaupun pasukan mesir pada zaman perunggu sudah melengkapi pasukkannya dengan senjata perunggu.

Kemudian para penempa mempelajari bahwa menambahkan sejumlah karbon ( dimasukkan pada saat peleburan dalam bentuk bebatuan ) kedalam besi, mereka dapat membuat logam yang lebih baik ( sekarang dikenal dengan sebutan "besi baja" ). Beberapa metoda yang berbeda dalam pembuatan pedang telah ada dalam masa lalu, termasuk, yang paling terkenal, pembentukan pola. Selanjutnya, metode yang berbeda berkembang di seluruh dunia.

Ketika memasuki zaman klasik antik dan bangsa Parthia dan Sassanid di Iran, pedang besi sudah menjadi umum. Xiphos dari yunani dan Gladius dari Romawi adalah contoh sejenis, memiliki panjang 60-70 cm. Kekaisaran Roma akhir memprkenalkan Spatha yang lebih panjang ( istilah untuk pemakainya, spatharius, menjadi pangkat kerajaan di Konstantinopel ), dan mulai saat itu, istilah "pedang panjang" dialamatkan pada pedang yang termasuk panjang dalam periode ini.

Pedang baja China muncul pada masa abad ke 3 SM Dinasti Qin. Dao dari china ( piyin dāo )adalah pedang bermata satu, terkadang diterjemahkan sebagai sabre atau broadsword, dan Jian ( piyin jiān ) bermata dua.


Bagian-Bagian Pedang

Bilah

Bilah pedang adalah bagian penting pedang yang dapat digunakan untuk menyerang. Jenis serangan yang bisa dilakukan dengan bilah itu sendiri, menghantamkannya, menusuk, dan menebas. Oleh karena masing-masing jenis serangan tersebut mensyaratkan bentuk yang berbeda untuk hasil optimal maka bentuk bilah pedang bergantung pada gaya penggunaannya.

Gagang

Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan.

Jenis-Jenis Pedang

Pedang Bermata Ganda

Peadang bermata ganda banyak digunakan di Tiongkok, Mediterania, dan Skandinavia. Pedang jenis ini memiliki kemampuan sama baiknya untuk menebas dan menusuk. Berikut daftar nama-nama pedang bermata ganda:

Pedang Bermata Tunggal

Pedang bermata tunggal biasanya adalah pedang yang dimaksimalkan untuk fungsi tebasan. Oleh karenanya Xenophon (Prajurit dan sejarawan Yunani kuno) menyarankan kavaleri untuk menggunakan peadang jenis ini (Makhaira) dibandingkan Xiphos.

Pedang bermata tunggal biasanya mempunyai lengkungan, biasanya ke belakang(sisi tajam berada di luar lengkungan), walau ada yang lurus atau memiliki lengkungan ke depan(sisi tajam berada di dalam lengkungan). Kegunaan lengkungan adalah untuk memperlebar lukaan akibat tebasan. Berikut nama-nama pedang bermata tunggal: