Obrolan:Budaya

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Ti Wikipédia Sunda, énsiklopédi bébas

Gelar Budaya dan Wisata Kontemplatif NYIAR LUMAR 4 Situs Astana Gede Kawali 28 Agustus 2004[édit sumber]

NYIAR LUMAR 4

nihan tapak wa lar nu siya mulia tapa(k) I na parbu raja wastu manadeg di kuta kawa li nu mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sa kulilin dayoh nu najur sakala desa aya ma nu pa(n) dori pakena gawe rahayu pakon hobol ja ya di buana

(Prasasti Kawali 1)


1. Dasar Pemikiran

Ada secercah harapan yang tetap hidup di hati kami. Bahwa seni warisan nenek moyang dan seni Sunda terkini berhak hidup dan berkembang, dihargai semestinya oleh masyarakat luas, di tengah zaman yang serba seperti ini. Sekian lama kami tergoda, memikirkan bagaimana cara setepat-tepatnya untuk menggapai hal itu.

Jawabannya adalah: semua mesti dikembalikan kepada alam, demikian gagasan yang terlintas dalam pikiran kami. Seni tradisi yang alamiah akan bernapas dan berdenyut ditengah-tengah alamnya. Apabila dicabut dari alam lingkungannya, seni tradisi selalu cenderung kehilangan nuansa dan makna. Seni Sunda terkini mesti berpijak pada tradisi dan alam, agar keberadaannya memiliki pondasi yang lebih kokoh untuk kelangsungan perkembangannya. Demikian pula manusianya, pencipta dan penikmatnya, yang kadung terkurung di zaman yang serba jauh dari alam, akan merasa nyaman berada di lingkungan yang mungkin telah lama terlupakan

Untuk gagasan itulah maka kami tela mencoba menggelar tradisi dan seni Sunda terkini dengan berlatarkan alam. Pada suatu malam, 20 Mei 2000, di situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali, hadirin kami ajak bertualang ke dunia bihari yang masih ngancik di kiwari, dengan hidangan berbagai jenis seni Sunda di tengah-tengah alamnya. Kala itu, hadirin yang terdiri dari berbagai kalangan, baik seniman maupun masyarakat kebanyakan, yang datang dari penjuru Pasundan, ternyata menyambutnya dengan sangat antusias. Sungguh lebih dari perkiraan kami semula. Hal yang sama kembali kami lakukan pada 24 Agustus 2002, tidak kalah dengan pergelaran yang pertama sampai dengan kedua, yang kali ini pun masyarakat tetap menyambutnya dengan sangat antusias.

Demikianlah, atas dorongan dari berbagai pihak, kami bermaksud menyelenggarakan acara serupa dengan upaya peningkatannya. Perasaan kami menyatakan bentuk acara seperti ini akan baik pula bagi pengembangan potensi wisata. Wisata yang bersifat kontemplatif terbilang jarang diselenggarakan. Padahal wisata seperti ini sangat baik bagi kesehatan jiwa raga wisatawan.

2. Nama Pergelaran

Nyiar Lumar, demikianlah acara ini bertajuk. Nyiar adalah mencari. Lumar itulah jamur cahaya. Perjalanan mencari jamur cahaya, demikianlah arti tersuratnya. Arti tersiratnya tiada lain adalah perjalanan kontemplatif, kembali mendekatkan diri dengan alam, merenungi akar-akar kehidupan, mencari jatining diri agar yakin melangkah kemasa depan.

Tepatnya, acara kali ini bertajuk: Nyiar Lumar 4.

3. Tempat Pergelaran

Kegiatan berpusat di situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali. Tempat ini kami anggap yang paling mengusung tema, karena disana banyak peninggalan berupa batu tulis, berisi wangsit karuhun, yang masih tetap bermakna untuk bekal mengarungi kehidupan.

Selain itu, tempat ini kami anggap masih cukup alamiah, dengan sawah dan ladangnya, hutan dan sungai-sungainya, yang nantinya akan kami jadikan lahan untuk menggelar berbagai mata acara dalam rangkaian yang padu.

4. Waktu Pergelaran

Nyiar Lumar 4 dijadwalkan terselenggara pada tanggal 28Agustus 2004. semalam suntuk. Dari senja sambil menikmati lembayung, bersama melewatkan malam berbulan (ngabungbang), hingga kalbu bersatu menyambut fajar.

5. Materi Kegiatan

 Pergelaran tari Sunda klasik  Komposisi tari oleh Studio Titikdua, Ciamis  Pergelaran teater (teater wastu dan jagat)  Pergelaran Dramatisasi Puisi Sunda  Tarawangsa Cibalong Sumedang  Seni Pencak Silat Cianjuran  Tembang Sunda oleh Dadak Sakala Kawali  Monolog  Pembacaan Puisi Sunda: Hadi AKS, Darpan Ariawinangun, Godi Suwarna, Nazaruddin Azhar, Chyie Reti Isnendes, Etti RS, Soni Farid Maulana, Acep Zamzam Noor, Deden Abdul Aziz, dll.  Pergelaran Pantun Sunda  Pergelaran Ronggeng Gunung  Genjring Ronyok Kawali  Memancing/Marak di Sungai Cibulan

6. Rangkaian Pergelaran

Ngawalan:

 Selepas Asar para tamu diharap telah hadir di lingkungan Pendopo Kecamatan Kawali yang bentuk bangunannya masih menyiratkan keanggunan masa bihari, dari sana, sambil menikmati hidangan (lalawuh), akan terhidang suasana yang serba khas sebuah kota mungil, Kawali.

 Selepas sembahyang Isya di Mesjid Agung Kawali, para tamu diharap telah berganti pakaian. Mengenakan pakaian yang bukan pakaian keseharian. Para tamu mengikuti acara pelepasan oleh panitia.

Lalampahan:

 Para tamu berjalan kaki dari Pendopo Kecamatan menuju situs Surawisesa (Astana Gede) Kawali, bersama Gulang-Gulang pembawa obor. Sepanjang perjalanan, para tamu akan disuguhi pemandangan alam dimalam bulan purnama, suasana perkampungan, bentangan sawah dengan bunyi-bunyi seraganya, aliran sungai dengan germercik airnya.

Magelaran:

 Dipintu gerbang situs Astana Gede, para tamu akan disambut musik khas genjring ronyok selanjutnya para tamu dipersilahkan istirahat. Menyaksikan rajah dari Ki Juru Pantun. Tari-tari Sunda klasik, komposisi tari dan pergelaran Dramatisasi Puisi. Para tamu dipersilahkan masuk ke situs Astana Gede. Berjiarah. Menyaksikan pergelaran tembang Sunda.

 Para tamu bergerak ke alun-alun Surawisesa, antara situs Astana Gede dan Mata Air Keramat Cikawali. Dilapangan tersebut para tamu disuguhi pencak silat Cianjuran dan Ronggeng Kaler. Selepas itu para tamu melanjutkan perjalanan ke Mata Air Cikawali.

 Puncak acara di gelar di Cikawali, pembacaan puisi Sunda dilaksanakan di Sungai Cibulan, pergelaran teater Wastu Kawali, pergelaran seni tarawangsa Cibalong Sumedang dan Ronggeng Gunung di gelar diladang pesawahan Pasanggrahan Cikawali. Diakhiri dengan menari bersama. Selanjutnya, para tamu dipersilahkan memancing di lubuk Sungai Cibulan. Untuk tamu yang ingin beristirahat panitia menyediakan tenda-tenda di sekitar Cikawali

7. Pembiayaan

Kami sungguh sangat mengharapkan bantuan semua pihak, baik moril dan terutama materil, untuk tergelarnya acara tersebut di atas. Insya Allah, acara ini menjanjikan tempat terhormat bagi mereka yang sudi mengulurkan tangan dengan segenap harapan, kami lampirkan rincian pembiayaan, dan susunan panitia.

8. Penutup

Demikianlah seluruh gagasan kami, yang tentunya tiada mungkin terlaksana tanpa bantuan segenap pihak. Semoga ada penerus yang melaksanakan berbuat kebajikan agar lama jaya dibuana, begitulah wangsit Sang Wastukencana yang terpahat pada Prasasti Kawali I. Insya Allah, kita sedang melangkah kearah sana.


NYIAR LUMAR 4 SEKRETARIAT : Pendopo Kecamatan Kawali Jl. Veteran No. 47 Kawali – Ciamis 46253 e-mail: nyiarlumar@yahoo.com Web  : http://www.nyiarlumar.tk Contact Person : Nurdani, D-Jay 628172304514 nurdani@msn.com djaynurdani@yahoo.com

Ngamumule budaya sunda[édit sumber]

Obrolan 140.213.37.167 15 Méi 2023 03.40 (UTC)[balesan]