Kompas TV
Gambar:KOMPAS TV (2017).png | |
First air date | 1 Agustus 2011 |
---|---|
Country | Indonésia |
Founder | Jakob Oetama |
Slogan | Independen, Terpercaya |
Broadcast area | Nasional |
Owner | KG Media (Kompas Gramedia) |
Key people | Rikard Bagun (Direktur Utama) Lilik Oetama (Komisaris Utama) |
Launch date | 9 September 2011 |
Satelit |
|
Kabel | First Media: 15 |
IPTV |
|
Televisi internet |
|
Affiliates | lihat #Jaringan siaran |
Website | www |
Citakan:Infobox broadcast Kompas TV nyaeta stasion TV swasta di Indonesia. [1][2] Kompas TV dimiliki oleh KG Media, anak usaha Kompas Gramedia.
Diluncurkan awalnya sebagai penyedia konten dengan acara-acara berbasis hiburan pada 9 November 2011, perlahan-lahan statusnya berubah menjadi sebuah jaringan televisi, dan sejak 2016 acaranya menjadi berbasis berita sampai saat ini. Nama Kompas TV sendiri diambil dari surat kabar papan atas yang dimiliki oleh Kompas Gramedia, yaitu Harian Kompas.
Sejarah
[édit | édit sumber]Latar belakang
[édit | édit sumber]Keterlibatan Kompas Gramedia dalam industri penyiaran televisi telah dimulai sejak tahun 1996; saat harian Kompas membantu Indosiar dalam peliputan berita yang disiarkan dalam acara Fokus melalui 30% saham di perusahaan patungan PT Indomedia Wartatama.[3] Kerjasama tersebut berakhir saat perusahaan tersebut dibubarkan pada tahun 1999.
Bahkan, Kompas Gramedia sendiri sesungguhnya sudah memiliki niat untuk mendirikan stasiun televisi swasta miliknya sendiri sejak 1970-an.[4] Namun, baru setelah Reformasi bergulir, Kompas Gramedia bisa mewujudkan mimpinya dengan mendirikan jaringan televisi baru bernama TV7 di tahun 2001. Sejak saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006, nama TV7 diganti menjadi Trans7. Saham Kompas Gramedia terhadap Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
Kekurangberhasilan Kompas Gramedia dalam mengelola TV7, rupanya tidak menjadikan konglomerasi media ini "jera" dalam terjun ke industri penyiaran televisi. Pihak KKG rupanya menyadari, bahwa bisnis media cetak yang menjadi andalan mereka selama ini, tidak bisa terus diandalkan di masa depan, ditambah rasa menyesal karena kurang siap dan sabar dalam mengelola televisi sendiri.[5][6] Maka, pada tahun 2008, KKG mendirikan sebuah perusahaan bernama PT Gramedia Media Nusantara yang awalnya akan disiapkan sebagai stasiun televisi berjaringan baru bernama Kompas Gramedia Televisi (KGTV) Network.[7][8] KGTV sendiri kemudian mulai menunjukkan kinerjanya dengan memproduksi beberapa acara bersama stasiun televisi lain.[9]
Rencana pendirian televisi tersebut kemudian baru terealisasi pada 2011, dengan nama baru yaitu Kompas TV dan statusnya berubah menjadi penyedia konten (content provider) bagi sejumlah stasiun televisi lokal di berbagai daerah Indonesia. Nama "Kompas TV" sendiri awalnya digunakan oleh bagian Kompas.com yang berisi video-video berita/informasi ataupun menyiarkan secara langsung live event, yang bisa dikatakan sebagai "cikal-bakal" pendirian stasiun televisi ini.[10][11] Saat itu, Kompas TV sendiri dikonsepkan sebagai televisi yang bersifat inspiratif, menghibur dan acaranya berkualitas.[12] Pasarnya sendiri ditargetkan sebesar 6%, dari segala jenis penonton.[13] Dalam persiapan siaran Kompas TV, telah dibangun gedung lima lantai yang diresmikan pada 14 Juli 2011[14] dan studio berita yang diresmikan pada 6 September 2011.[15] Karyawannya sendiri berasal baik dari rekrutan baru maupun jurnalis harian Kompas.[16]
Awal siaran
[édit | édit sumber]Pada tanggal 1 Agustus hingga 8 September 2011, Kompas TV memulai siaran percobaan bersamaan dengan KTV selama 19 jam setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 00.00 WIB, yang kemudian diperluas ke 8 stasiun televisi di sejumlah daerah pada 30 Agustus 2011.[17] Selanjutnya, pada tanggal 9 September 2011, Kompas TV resmi diluncurkan dalam acara Simfoni Semesta Raya yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi lokal daerah. Jakob Oetama sendiri mengungkapkan harapannya dalam peluncuran itu agar Kompas TV dapat mencerahkan bangsa dan memperkaya manusia.[18] Walaupun demikian, kehadiran Kompas TV awalnya tidak mulus, karena menuai protes dari Komisi Penyiaran Indonesia (lihat #Kontroversi), sehingga pada tanggal 11 September 2011, Kompas TV mengubah logonya dengan menghilangkan tulisan "TV" pada logo tersebut. Namun, pada akhirnya tulisan tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012 hingga 19 Oktober 2017. Kompas TV merupakan salah satu stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengadopsi kualitas gambar beresolusi tinggi (High Definition), yang dahulu dinamakan Kompas HD.
Kehadiran Kompas TV sendiri di Jabodetabek, awalnya menggandeng salah satu televisi lokal asal Banten bernama KTV yang bersiaran di 28 UHF. Namun, pada saat itu, KTV sendiri mendapat izin siaran di Serang, sedangkan siarannya dipancarkan dari Tangerang, sehingga sejak 19 Desember 2011, pemerintah memaksa KTV memindahkan pemancarnya.[19] Akibatnya, KTV (dan Kompas TV) sempat tidak bisa dinikmati di Jakarta, hingga akhirnya mendapat izin dan mengudara kembali pada 22 Juni 2012.[20][21] Syukuran atas kembali mengudaranya tersebut diadakan pada 28 Juni 2012 (menyamai hari lahir harian Kompas), dan tanggal itu sempat dijadikan hari jadi Kompas TV selama beberapa waktu[22][23] sebelum akhirnya kembali ke 9 September beberapa tahun kemudian.[24]
Demi mencegah hal tersebut terulang, di tahun 2014,[25] Kompas TV mengambilalih suatu stasiun televisi lokal asal Bogor bernama TV Plus! yang bersiaran di 25 UHF. Badan hukum TV Plus! (PT Cipta Megaswara Televisi) kemudian dijadikan sebagai pengelola dari Kompas TV dan induk dari jaringannya di seluruh Indonesia (sebelumnya, juga dilakukan upaya pembentukan badan hukum/usaha baru dengan nama PT Kompas TV Media Televisi dan mengurus izinnya, tetapi tidak terealisasi dan kemudian dijadikan badan hukum jaringannya di Gorontalo).[26][27] Puncaknya, pada 28 Juni 2015, siaran Kompas TV pun berpindah ke 25 UHF, sedangkan TV Plus! menjadi di 32 UHF dan berganti nama menjadi MGSTV.[28][29] Dengan perpindahan frekuensi ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas siaran, sehingga Kompas TV bisa menaikkan rating-nya.[30] Sementara itu, berbeda dari KTV yang kemudian dipisahkan operasionalnya dan acaranya dari Kompas TV, perlahan-lahan sejak 2014, jaringan dari stasiun televisi ini (kecuali RBTV Yogyakarta) diubah namanya menjadi Kompas TV + nama daerah (seperti Kompas TV Surabaya dari sebelumnya BCTV), mengisyaratkan Kompas TV kini berubah menjadi sebuah jaringan televisi nasional dari sebelumnya hanya content provider.[31] Diperkirakan, pada 2016, terdapat 30 stasiun televisi lokal yang menjadi jaringan Kompas TV.[32]
Awalnya, program Kompas TV lebih menekankan acara-acara hiburan, terutama yang bersifat mendidik dan melokal yang dirintis salah satunya oleh Indra Yudhistira. Karena itulah, tidak seperti stasiun televisi hiburan lainnya yang banyak berbasis sinetron, program stasiun televisi ini didominasi oleh acara dokumenter, gelar wicara, edutainment, kuis, dan lainnya. Walaupun demikian, Kompas TV juga memiliki porsi penayangan acara berita yang jauh lebih banyak dibanding stasiun televisi lain yang berbasis hiburan pada saat itu. Tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dari acara-acara tersebut, Kompas TV kemudian mencoba penayangan acara lain, seperti olahraga. Tercatat, pada tahun 2013, Kompas TV memegang hak siar Bundesliga (hanya musim 2013-2015) dan Serie A 2014–2015 lewat kerjasama dengan beIN Sports. Kompas TV juga pernah menayangkan ajang balap mobil Formula Satu (hanya musim 2012 dan 2013) lewat kerjasama Fox Sports dan hak siar kompetisi/turnamen olahraga lainnya seperti bulutangkis (di bawah bendera House of Badminton), voli, dan lain-lain.
Penegasan sebagai televisi berita
[édit | édit sumber]Memasuki Juli 2015 (setelah perpindahan frekuensi),[33] di bawah Rosiana Silalahi, Kompas TV perlahan-lahan mengubah programming-nya ke arah penayangan acara berbasis informasi dan berita, ditambah mengurangi acara hiburan. Pada akhirnya, di tanggal 28 Januari 2016, Kompas TV berfokus menjadi saluran berita dalam perhelatan Suara Indonesia sampai saat ini.[34][35][36] Perubahan ini didasari karena selama ini publik sudah kadung mengenal Kompas sebagai nama surat kabar (sumber berita), ditambah upaya sinergi bersama harian Kompas dan Kompas.com. Untuk memperkuat branding tersebut, pada 19 Oktober 2017, Kompas TV juga mengubah logonya dengan menghilangkan ikon "K" pada logo tersebut (sehingga mirip dengan harian Kompas) dan slogannya juga berganti menjadi "Independen | Terpercaya".[37] Sebenarnya, ide penghilangan ikon "K" tersebut sudah direncanakan sejak tahun 2016, tetapi baru terealisasi setahun kemudian.[38]
Walaupun sudah menjadi televisi berita, Kompas TV tetap menayangkan beberapa acara hiburan, seperti Stand up Comedy Indonesia dan sejumlah program olahraga. Pada tanggal 29 Juli 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kompas TV menjadi televisi nasional pertama yang menayangkan cabang olahraga elektronik secara gratis di Indonesia lewat siaran langsung Grand Final turnamen Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018. Lalu, melalui kerjasama dengan Fox Sports dan Mola TV, Kompas TV akan menayangkan ajang balap motor internasional yaitu Kejuaraan Dunia Superbike mulai musim 2020 dan hanya menayangkan sesi balapan kedua saja.
Jaringan siaran
[édit | édit sumber]Jaringan terestrial
[édit | édit sumber]Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Pada awalnya, Kompas TV menggandeng 9 televisi lokal, yaitu KTV (Jakarta), STV (Bandung), TVB (Semarang), BCTV (Surabaya), Mos TV (Palembang), Khatulistiwa TV (Pontianak), ATV (Malang), Makassar TV (Makassar), dan Dewata TV (Denpasar).[39] Direncanakan, kota-kota besar lain akan menyusul kemudian. Bahkan, sebagian besar kota sudah siap menyiarkan jaringan Kompas TV dengan membangun stasiun relai dan dalam tahap siaran percobaan, seperti di Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kota-kota besar lain yang memiliki jaringan Kompas Gramedia atau disesuaikan dengan terbitnya koran Kompas di seluruh Indonesia. Seiring waktu, Kompas TV berhasil memperluas jangkauannya hingga ke seluruh Nusantara, dan tercatat kini telah mengudara dari Banda Aceh sampai Merauke.
Menurut data Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo), Kompas TV saat ini disiarkan melalui 36 stasiun televisi yang dimiliki oleh 29 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya),[27] dan menjangkau 29 dari 34 provinsi di Indonesia.
Berikut ini adalah transmisi Kompas TV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan dengan stasiun lokal). Data dikutip dari IPP Kemenkominfo.[27]
Nama Perusahaan | Nama Stasiun | Daerah | Frekuensi Analog (PAL) | Frekuensi Digital (DVB-T2) |
---|---|---|---|---|
PT Cipta Megaswara Televisi | Kompas TV | DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi | 25 UHF | 40 UHF |
PT Bayanaka Multimedia Digital | Kompas TV Pekalongan | Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan | 26 UHF | 44 UHF |
PT Pratama Cipta Digital | Kompas TV Madiun | Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo | 22 UHF | 30 UHF |
Kompas TV Palembang | Palembang | 60 UHF | 35 UHF | |
PT Oxcy Media Televisi | Kompas TV Jawa Timur | Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan | 40 UHF | 27 UHF |
PT Jember Mutiara Nunggal Resti | Kompas TV Jember | Jember | 54 UHF | 45 UHF |
Kompas TV Ambon | Ambon | 60 UHF | ||
PT Syiar Media | Kompas TV Malang | Malang, Kota Batu | 62 UHF | 27 UHF |
PT Reksa Birama Media | RBTV | Yogyakarta, Bantul, Wonosari, Sleman, Wates, Solo | 40 UHF | 47 UHF[40] |
PT Balakosa Media Digital | Kompas TV Kediri | Kediri, Pare, Kertosono, Jombang, Blitar, Tulungagung | 45 UHF | 48 UHF |
PT Media Khatulistiwa Televisi | Kompas TV Pontianak | Pontianak | 39 UHF | |
PT Borneo Television | Kompas TV Banjarmasin | Banjarmasin, Martapura, Marabahan | 46 UHF | 37 UHF |
PT Mediatama Amrita Digital | Kompas TV Balikpapan | Balikpapan | 52 UHF | 44 UHF |
Kompas TV Lampung | Bandar Lampung, Kota Metro | 62 UHF | ||
PT Mahkota Ogan Sumatera | Kompas TV Sumsel | Kayu Agung, Ogan Komering Ilir | 52 UHF | |
Kompas TV Tenggarong | Tenggarong, Samarinda | 29 UHF | 31 UHF | |
PT Kompas TV Aceh-Bangka | Kompas TV Bangka | Pangkal Pinang | 31 UHF | |
PT Kompas TV Media Informasi | Kompas TV Kupang | Kupang | 58 UHF | |
Kompas TV Medan | Medan | 59 UHF | 30 UHF | |
PT Papua Sorta Televisi | Kompas TV Merauke | Merauke | 48 UHF | |
Kompas TV Sorong | Sorong | 30 UHF | ||
PT Alternatif Media Televisi | Kompas TV Riau | Pekanbaru | 59 UHF | |
PT Makassar Lintas Visual Cemerlang | Kompas TV Makassar | Makassar, Maros, Sungguminasa, Pangkajene | 23 UHF | |
PT Kompas TV Media Televisi | Kompas TV Gorontalo | Gorontalo | 54 UHF | |
PT Pasundan Utama Televisi | Kompas TV Jawa Barat | Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur | 34 UHF | 45 UHF |
PT Televisi Semarang Indonesia | Kompas TV Jawa Tengah | Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus | 47 UHF | 42 UHF |
PT Andalan Utama Sukabumi | Kompas TV Sukabumi | Sukabumi | 30 UHF | 45 UHF |
PT Televisi Antero Nusantara | Kompas TV Aceh | Banda Aceh | 24 UHF | 33 UHF |
PT Televisi Tanah Liat Semesta | Kompas TV Purworejo | Purworejo | 59 UHF | |
PT Mediantara Televisi Bali | Kompas TV Dewata | Kota Denpasar | 23 UHF | |
PT Swara Alam Kendari Televisi | Kompas TV Kendari | Kendari | 32 UHF | |
PT Pacific Televisi Anugerah | Kompas TV Manado | Manado | 46 UHF | |
PT Batanghari Televisi Indonesia | Kompas TV Jambi | Jambi | 47 UHF | |
PT Bengkulu Televisi | Kompas TV Bengkulu | Bengkulu | 38 UHF | |
Kompas TV Batam | Batam | 46 UHF | ||
PT Sulteng Senegor Televisi | Kompas TV Palu | Palu, Donggala | 55 UHF | |
Nunukan | 28 UHF | |||
Meulaboh | 38 UHF |
Jaringan lainnya
[édit | édit sumber]Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:
Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di satelit Telkom-4.
Acara
[édit | édit sumber]Sebagian besar acara Kompas TV adalah acara-acara berita dan faktual, dengan sedikit sisanya adalah acara hiburan.
Kompas adalah acara berita induk Kompas TV, yang terdiri dari beragam acara dari pagi hingga malam hari. Sapa Indonesia merupakan acara gelar wicara andalan yang tayang di pagi dan malam hari.
Acara hiburan di Kompas TV di antaranya audisi Stand Up Comedy Indonesia dan Kata Kita.
Presenter
[édit | édit sumber]Direksi
[édit | édit sumber]Daftar direktur utama
[édit | édit sumber]No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Bimo Setiawan | 2011 | 2018 |
2 | Rikard Bagun | 2018 | sekarang |
Direksi saat ini
[édit | édit sumber]Nama | Jabatan |
---|---|
Lilik Oetama | Komisaris Utama |
Rikard Bagun | Direktur Utama |
Rosianna Silalahi | Direktur Pemberitaan |
Andreas Tirtarianto | Direktur Teknologi |
Uncu Putra | Direktur Pemrograman |
Andreas Tirtarianto | Direktur Operasional |
Slogan utama
[édit | édit sumber]- Inspirasi Indonesia (9 September 2011-28 Januari 2016)
- Berita dan Inspirasi Indonesia (28 Januari 2016-19 Oktober 2017)
- Independen, Terpercaya (19 Oktober 2017-sekarang)
Kontroversi
[édit | édit sumber]Kehadiran Kompas TV dipersoalkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melalui siaran pers tanggal 7 September 2011. Dalam siaran pers tersebut, KPI menilai Kompas TV belum memiliki izin sebagai lembaga penyiaran sehingga belum dapat mengatasnamakan diri sebagai badan hukum lembaga penyiaran. KPI juga berpendapat bahwa praktik sistem siaran berjaringan hanya dapat dilakukan pada sesama lembaga penyiaran yang telah memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap, sementara Kompas TV bersiaran melalui sejumlah stasiun televisi lokal yang sebagian besar hanya memiliki IPP prinsip.
Logo Kompas TV pada layar televisi di sejumlah stasiun televisi lokal juga dinilai menyembunyikan/mengaburkan/memperkecil identitas atau logo stasiun televisi lokal tersebut, tidak sesuai dengan eksistensi dari stasiun televisi lokal tersebut yang telah cukup lama menempuh proses perizinan dengan semangat lokal yang perlu didorong.[41][42]
Kompas TV menanggapi siaran pers KPI tersebut dengan menegaskan bahwa Kompas TV hanya merupakan penyedia konten, sehingga yang memerlukan izin siaran adalah stasiun televisi lokal yang menjadi mitra siaran berjaringan di daerah.[43]
Isu pengambilalihan kepemilikan saham Dewata TV oleh Kompas TV membuat pihak KPID Bali mulai mengambil tindakan. Namun, itu tidak terbukti. Hanya saja, beberapa program Dewata TV mengalami penghapusan dan hanya disiarkan di jam-jam tertentu saja.[44]
Namun, penayangan Kompas TV di Dewata TV membuat Dewata TV harus mengganti Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari status IPP prinsip yang hanya boleh dimiliki oleh stasiun televisi lokal Independen, menjadi IPP tetap.[45]
Referensi
[édit | édit sumber]- ↑ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (1 dari 2)
- ↑ Tweet Kompas TV mengenai sistem berjaringan (2 dari 2)
- ↑ Ishadi S.K. (2014). Media dan Kekuasaan: Televisi di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
- ↑ Tempo, Volume 30,Masalah 12-18
- ↑ Kompas Menjadi Perkasa Karena Kata
- ↑ Media Power in Indonesia: Oligarchs, Citizens and the Digital Revolution
- ↑ The Groove Bertemu Jubing dan Abdul di "Showcase"
- ↑ Ikutan Audisi Penyiar Kompas TV Yuk!
- ↑ Oh SCTV atau Oh KGTV?
- ↑ Kompas.com “Reborn” 2008 dan Satu Jiwa Visi Jakob Oetama
- ↑ Kompas TV Live Streaming Pelantikan Barack Obama
- ↑ Company Profile KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV)
- ↑ The Report: Indonesia, 2013 : Economy, Banking, Energy, Transport ...
- ↑ Gedung Kompas TV Diresmikan
- ↑ Studio Berita Kompas TV Diresmikan
- ↑ Kompas TV Diperkuat Wartawan Kompas dan Pusat Informasi Kompas
- ↑ KompasTV Mulai Dinikmati
- ↑ Kompas TV Diluncurkan
- ↑ Siaran KTV tak lagi bisa dinikmati warga Jabodetabek
- ↑ KOMPAS Kembali ke Jakarta?
- ↑ Suara Indonesia, Awal Baru Kompas TV
- ↑ Ulang Tahun Ke-3, Kompas TV Bisa Disaksikan Lebih 100 Kabupaten/Kota
- ↑ Kompas TV Adakan Syukuran Kembali Mengudara
- ↑ Gelar Perayaan HUT KompasTV ke-9, KompasTV Siapkan Sejumlah Rangkaian Kegiatan Menarik, Yuk Intip!
- ↑ Temen TVplus!
- ↑ "Data Rekomendasi Perusahaan Televisi Siaran Tahun 2010-2014". data.jakarta.go.id. 10 November 2015. Archived 2 Désémber 2021 di Wayback Machine
- ↑ a b c DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017 Archived 2021-01-27 di Wayback Machine
- ↑ Testimone Presenter 25 UHF (Promo)
- ↑ KOMPAS TV, ktv, dan tvPlus!
- ↑ Hijrah frekuensi, KompasTV incar kenaikan rating
- ↑ Akhirnya, Semua Jadi KOMPAS TV
- ↑ Kompas TV Inspirasi Suara Indonesia
- ↑ KOMPAS TV Perkuat Identitas sebagai TV Berita
- ↑ Tahun Ini, Kompas TV Fokus Jadi Media Berita
- ↑ Suara Indonesia, Awal Baru Kompas TV
- ↑ Menengok Pola Acara KompasTV Setelah 1 Dekade Archived 2021-11-20 di Wayback Machine
- ↑ BAB IV. PEMBAHASAN STRATEGI BRANDING KOMPASTV sebagai TELEVISI. BERITA INDEPENDEN dan TERPERCAYA
- ↑ KOMPAS TV 2016 ON AIR RE-BRAND
- ↑ KompasTV Warnai Televisi Nasional
- ↑ Kompas TV, UHF 47 area Yogyakata & Solo Raya...
- ↑ KPI: Kompas TV Tidak Punya Izin
- ↑ "Legal Opinion Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Terhadap Kompas TV yang Bersiaran Pada Beberapa Stasiun Televisi Lokal di Sejumlah Daerah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-19. Diakses tanggal 2011-09-10. Archived 2011-11-19 di Wayback Machine
- ↑ Kompas TV: Kami Content Provider, Tidak Perlu Izin Siaran
- ↑ KPID Bali Sidak ke Kantor Dewata TV, Saham Dewata TV Tidak Dijual ke Kompas TV
- ↑ Dewata TV Terima Izin Siaran Tetap